Pemalsuan Makanan

Pemalsuan adalah proses pembuatan, beradaptasi, meniru atau benda, statistik, atau dokumen-dokumen (lihat dokumen palsu), dengan maksud untuk menipu. Kejahatan yang serupa dengan penipuan adalah kejahatan memperdaya yang lain, termasuk melalui penggunaan benda yang diperoleh melalui pemalsuan. Menyalin, studio penganda, dan mereproduksi tidak dianggap sebagai pemalsuan, meskipun mungkin mereka nanti dapat menjadi pemalsuan selama mengetahui dan berkeinginan untuk tidak dipublikasikan. Dalam hal penempaan uang atau mata uang itu lebih sering disebut pemalsuan. Barang konsumen tetapi juga meniru ketika mereka tidak diproduksi atau yang dihasilkan oleh manufaktur atau produsen diberikan pada label atau merek dagang tersebut ditandai oleh simbol. Ketika objek-adakan adalah catatan atau dokumen ini sering disebut sebagai dokumen palsu.

Pemalsuan makanan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja dengan mengganti sebagian atau keseluruhan bahan baku pembuat makanan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Kejahatan jenis ini sebenarnya telah terdokumentasikan sejak ratusan tahun yang lalu di Eropa dan Amerika Serikat tetapi baru belakangan ini mencuat seiring dengan kekhawatiran akan bio terrorisme.
Di China, banyak sekali produk makanan yang dipalsukan. Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran tidak saja di negara asalnya tetapi juga merambah Indonesia mengingat banyak sekali supermarket yang menjual produk makanan asal China. Hampir semua produk makanan di China telah dipalsukan, termasuk beberapa makanan yang kelihatannya sulit untuk dipalsukan seperti beras, tahu, daging, telur dan bakpao.


Dan di Indonesia, hal serupa ternyata terjadi dan telah berjalan selama bertahun-tahun. Mereka membuat komplotan tersembunyi dan mengedarkan makanan dan minuman keseluruh pelosok Indonesia. Konsumen yang buta dan tidak tahu akan hal ini pasti banyak terkecoh dan akhirnya dirugikan secara sepihak. Dan berikut Boombastis rangkum 7 kasus makanan dan minuman palsu yang telah terungkap di Indonesia.

1. Air Zam-Zam Palsu

Di bulan April ini sebuah pabrik pembuat air zam-zam palsu digerebek oleh pihak kepolisian. Kasus ini menggemparkan masyarakat Indonesia yang benar-benar tidak menyangka hal ini terjadi di negara mereka. Air zam-zam ini dipalsukan dengan air biasa dengan kemasan yang serupa dengan air zam-zam impor dari Arab Saudi.

Kecurigaan pembuatan air zam-zam palsu ini terjadi saat masyarakat mencurigai adanya pemalsuan di toko Rizki, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dan polisi pun segera melakukan penyelidikan. Meski tidak ada kandungan zat kimia di dalamnya namun pemalsuan ini pastinya melanggar undang-undang perindustrian, pangan, kesehatan, perlindungan konsumen dan pencantuman label perusahaan.

2. Minyak Zaitun Palsu

Bersamaan dengan kasus pemalsuan air zam-zam, polisi juga menemukan aksi kejahatan pemalsuan pada produk minyak zaitun. Minyak zaitun merk Le Riche telah dipalsukan dengan menggunakan minyak goreng. Pelaku mengaku hanya memakai minyak goreng jenis murni, tanpa campuran zat lain.

Minyak zaitun ini kemudian dikemas dalam botol yang serupa dengan botol Le Riche ukuran 300 ml. Hal ini tentu mengecoh konsumen, karena setelah selesai dikemas produk palsu ini benar-benar sangat mirip aslinya.

3. Madu Palsu

Madu Arab Al Shifa memang menjadi produk favorit dan laris dibeli oleh konsumen Indonesia. Dan hal ini ternyata dimanfaatkan oleh oknum nakal dengan membuat produk tiruan madu ini. Menggunakan kemasan yang serupa produk ini sangat mirip dengan aslinya.

Secara kasat mata konsumen tidak akan bisa membedakan kecuali dengan tes madu pada umumnya. Madu palsu cap Arab Al Shifa ini dipalsukan dengan memakai bahan madu Sumbawa yang dicampur mentega dan air.

4. Telur Palsu

Kita pasti sedikit kesulitan membedakan telur palsu dengan telur asli. Karena sekilas dari rasa, warna dan bentuk telur palsu ini sangat mirip dengan telur asli. Bahkan orang yang mencicipi mengatakan rasa telur palsu sangat mirip dengan telur asli.

Asal muasal telur palsu ini berasal dari negara Cina, dan kini telah masuk ke Indonesia. Telur palsu ini sangat berbahaya untuk dikonsumsi karna tidak mengandung nutrisi apapun dan hanya berisi sejumlah zat kimia seperti tawas yang dapat mengakibatkan penyakit serius.

5. Minuman Kemasan Palsu

Air kemasan palsu memang bukan temuan baru lagi, namun hingga kini bentuk kejahatan pemalsuan ini masih marak. Para oknum nakal yang membuat air kemasan palsu ini memanfaatkan wadah bekas yang didapat dari pemulung yang kemudian mereka isi ulang dengan air yang tidak steril.

Air kemasan palsu ini diisi dengan air dari sungai, sumur bahkan menggunakan air got yang dijernihkan dengan menggunakan tawas dan borak. Tentunya air-air ini tidak melalui proses sterilisasi dan kandungan kimia di dalamnya tentu sangat membahayakan konsumen. Apalagi dengan bahaya botol yang jika digunakan berulang kali akan mengakibatkan lapisan polimernya meleleh dan terserap tubuh manusia. Polimer ini bisa mengakibatkan kanker karena bersifat Karsinogenik.

6. Duku Palsu

Buah manis yang satu ini memang jadi kegemaran masyarakat Indonesia. Rasanya yang manis sangat cocok dimakan sebagai pencuci mulut. Buah yang berasal dari suku Meliaceae ini memang cukup mirip dengan buah Langsat. Berbeda dengan saudaranya, buah langsat memiliki rasa yang asam-asam manis.

Dan saat musim duku tiba, mungkin kalian harus lebih cermat dalam membeli buah ini. Karena ternyata beberapa pedagang nakal, mengoplos buah duku ini dengan saudaranya yaitu buah langsat. Buah langsat memang berharga lebih murah ketimbang buah duku, oleh sebab itu praktik oplosan buah duku ini kerap terjadi saat musim buah manis yang satu ini.

7. Saus Sambal Palsu

Di awal 2015 kita dikejutkan pabrik saus palsu yang terbongkar di daerah Bandung. Pabrik ini ternyata telah beroperasi selama 14 tahun. Saus palsu ini tentunya membahayakan konsumen karna memakai standar pembuatan yang tidak sesuai.

Apalagi dengan bahan-bahan yang dipakai ternyata memakai zat kimia. Saus ini 100% tidak memakai cabai atau tomat sama sekali. Mereka menggunakan essens rasa tomat dan cairan kimia ekstrak cabai. Terlebih kemasan yang digunakan tidak mencantumkan komposisi yang dipakai, jelas ini adalah penipuan terhadap konsumen.
Nah itu tadi 7 produk makanan dan minuman palsu yang terjadi di Indonesia. Sebagai konsumen kita perlu lebih berhati-hati karena kejahatan semacam ini semakin marak. Dan kitalah yang pastinya akan dirugikan baik materi dan juga kesehatan kita.


Pada zaman sekarang ini, banyak para pelaku usaha yang menjiplak merek produk makanan dan minuman dari pelaku usaha yang telah terkenal dan merek-merek dari luar negeri. Meskipun para pelaku usaha itu memerlukan konsumen untuk memperoleh keuntungan, tetapi secara hukum para pelaku usaha ini telah melanggar hak cipta karena mereka telah mengambil hak yang seharusnya bukan menjadi milik mereka sehingga diperlukan upaya hukum yang dapat dilakukan oleh konsumen ketika merasa  dirugikan akibat dari perbuatan pelaku usaha yang memalsukan merek produk makanan dan minuman di Indonesia serta tindakan hukum yang dapat dikenakan kepada pelaku usaha yang melakukan pemalsuan merek produk makanan dan minuman di Indonesia sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Upaya hukum yang dilakukan oleh konsumen ketika merasa dirugikan oleh tindakan pemalsuan merek produk makanan dan minuman adalah permintaan ganti rugi, mengadukan keluhan ke Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, membuat laporan dan mengajukan gugatan ke kepolisian, menyelesaikan permasalahan melalui alternatif penyelesaian sengketa, dan mengajukan gugatan ke pengadilan niaga serta pengadilan negeri.

Tindakan hukum yang dikenakan kepada pelaku usaha yang melakukan pemalsuan merek terhadap produk makanan dan minuman adalah wajib memberikan ganti rugi kepada konsumen, mendapat sanksi administratif, pencabutan izin usaha, pidana penjara 1 hingga 6 tahun, dan membayar denda.